Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kashmir Memanas, Pakistan Siap Berperang dengan India

image-gnews
Tentara India berpatroli di jalan saat jam malam di Jammu, Kashmir, 16 Februari 2019. [REUTERS / Mukesh Gupta]
Tentara India berpatroli di jalan saat jam malam di Jammu, Kashmir, 16 Februari 2019. [REUTERS / Mukesh Gupta]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Pakistan bersumpah untuk mengerahkan kekuatan penuh jika negara itu diserang oleh India, menyusul pemboman bunuh diri yang menewaskan 40 polisi paramiliter India di Kashmir.

Mayor Jenderal Asif Ghafoor mengatakan kepada wartawan agar India jangan main-main dengan Pakistan.

"Kami tidak memiliki niat untuk memulai perang, tetapi kami akan menanggapi dengan kekuatan penuh terhadap ancaman spektrum penuh, kata Ghafoor di Rawalpindi, dikutip dari Sky News, 23 Februari 2019.

Baca: Komandan India Tuduh Intelijen Pakistan di Balik Teror Kashmir

India menuduh agen mata-mata Islamabad, ISI, terlibat dalam serangan pekan lalu di bagian India di wilayah yang disengketakan, yang diakui dilakukan oleh Jaish-e-Mohammed (JeM), kelompok militan yang bermarkas di Pakistan.

Islamabad membantah tuduhan itu, tetapi Pakistan selama beberapa puluh tahun menghadapi tuduhan mendukung kelompok pemberontak JeM dalam upaya untuk menggoyahkan tetangga seperti India dan Afganistan.

Pakistan juga menuduh India melakukan pelanggaran HAM di bagian Kashmir India.

Serangan yang menewaskan 40 polisi paramiliter India adalah serangan terbesar terhadap personel keamanan India di Kashmir.[Sky News]

Pada hari Rabu, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mendesak India untuk membagikan bukti mereka dan berjanji untuk bekerja sama sepenuhnya dalam menyelidiki ledakan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Serangan itu membuat marah India, mendorong New Delhi untuk mengancam berbagai sanksi mulai dari ekonomi hingga olahraga.

Baca: PM Pakistan Tawarkan Investigasi Bom Kashmir, India Menampik

Sebelumnya pada hari Jumat, India mengancam akan menyerang tetangganya, yang ekonominya sebagian besar pertanian, dengan memutus pasokan airnya dari bendungan India.

"Pemerintah kami telah memutuskan untuk menghentikan pembagian air kami yang dulu mengalir ke Pakistan. Kami akan mengalihkan air dari sungai-sungai timur dan memasoknya ke orang-orang kami di Jammu dan Kashmir dan Punjab," kicau Menteri Sumber Daya Air India, Nitin Gadkari.

Kemarahan India telah meluas ke kriket, olahraga populer kedua negara, dan mengancam membatalkan pertandingan piala dunia antara keduanya dijadwalkan untuk Juni di Manchester.

Baca: 4 Hal Penting Soal Konflik di Kashmir Antara India dan Pakistan

Mahkamah Agung India telah memerintahkan otoritas negara untuk melakukan lebih banyak upaya untuk melindungi ribuan pelajar, pedagang, dan profesional Kashmir, yang diduga menghadapi ancaman, penyerangan, dan boikot sosial sebagai pembalasan atas pemboman di Kashmir.

India dan Pakistan, yang keduanya sama-sama memiliki senjata nuklir, telah berperang dua kali atas Kashmir sejak kemerdekaan pada 1947.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

18 jam lalu

Taj Mahal, India. Unsplash.com/Jovyn Chamb
6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

23 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.


7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

4 hari lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara


Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

4 hari lalu

Humza Yousaf mengambil sumpah saat ia dilantik sebagai Menteri Pertama Skotlandia di Court of Session, Edinburgh pada 29 Maret 2023. Yousaf, yang menggantikan Nicola Sturgeon sebagai ketua Partai Nasional Skotlandia (SNP), adalah Muslim pertama yang memimpin partai besar Inggris. Jane Barlow/Pool via REUTERS
Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?


75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius